LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Terungkap Otak Rekayasa Ijazah Bupati Halmahera Selatan. Ini Pengakuan Salah Satu Aktor Yang Ikut Dilibatkan

Selasa, 24 Oktober 2023 | 10:20 pm
Reporter:
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 1149

HALSEL,Liputan-Malut.com- Teka-teki masalah Ijazah Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik akhirnya terbongkar. Kejahatan ini kuat dugaan dilakukan Burhan Ismail dan Adi Hi Adam untuk merekayasa dan menyebarkan Isu Ijazah milik orang nomor satu di Kabupaten Halmahera Selatan. 

“Dalang atau otak rekayasa isu Ijazah milik Bupati Usman Sidik saat itu adalah Burhan ismail,” Ungkap Adi H Adam kepada wartawan, belum lama ini, Selasa (24/10/2023).

Lanjut Adi sapaan akrabnya mengatakan, tahun 2019 lalu dirinya dengan Burhan Ismail telah menyiapkan sejumlah dokumen agar ijazah SMA milik Usman Sidik adalah palsu.

“Setelah ditemukan sejumlah dokumen berupa buku induk, daftar Nilai serta sejumlah dokumen lainya. Burhan Ismail kemudian membuat sebuah dokumen seolah olah Usman Sidik tidak pernah Tamat di sekolah SMP Negeri 3 Kayoa,”Beber Adi Ngelo

Adi pun mengaku, semua ini merupakan permainan Burhan Ismail dan dirinya juga di libatkan dalam masalah ini saat proses pilkada halsel berjalan. Kami berdua saat itu aktor di balik dari semua itu

“Jika masalah ini, Usman Sidik menempuh jalur hukum dirinya akan siap membeberkan semua atas apa yang dilakukan dirinya bersama Burhan Ismail,” Ungkap Adi H Adam seraya meminta semua pihak tidak terjebak dalam permainan Burhan Ismail. 

Masih menurut Ady, liciknya Burhan Ismail, karena dia sendiri mengkonsep kan dokumen yakni membuat surat pernyataan terhadap Usman Sidik. 

“Kemudian Burhan mengajak dirinya (red Adi Hi Adam) berdua membawa di kepsek SMP kayoa saat itu Fatah Kadir untuk menandatangani Surat tersebut,” pungkas Adi

Sementara Mantan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 3 Kayoa, Fatah kadir kepada redaksi TelusurMalut.com baru-baru ini, Selasa (24/10) mengatakan, waktu itu ia berada di rumah tepatnya di lelong kelurahan makasar timur tiba-tiba. Ia didatangi tiga orang yakni Adi H Adam, Burhan Ismail dan Ikram M Nur mengaku dirinya dari Polda Malut. Bahkan Kata Fatah, Saat itu mereka memaksa dirinya menadatangani sebuah dokumen yang sudah di siapkan.

“Saat itu saya menolak tapi mereka memaksa saya untuk tandatangan surat itu,”pungkasnya. (Tim)

Berita Lainnya

 

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by