LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Kapolda Malut Silaturahmi Dengan Toko Agama, Masyarakat, Ormas Dan OKP

Senin, 12 April 2021 | 6:47 pm
Reporter: Wb
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 1307
silaturahmi Kapolda Malut (Foto Wb Liputan-Malut)

TERNATE, Liputan-Malut.com – Kapolda Maluku Utara (Malut) Irjen Pol Risyapudin Nursin melakukan silatuhrahmi bersama takoh agama, tokoh masyarakat, Organisasi masyarakat (Ormas) dan OKP se Malut.

Kegiatan ini dengan tema kemitraan Polri dengan Stakeholder dalam rangka menjaga stabilitas kamtibmas di wilayah Malut khususnya berkaitan dengan tindakan terorisme,radikalisme dan intelorasni, berlangsung di Aulau Mapolda Malut, Senin (12/4/2021).

Kapolda Malut Irjen Pol Risyapudin Nursin mengatakan, dalam melaksanakan tugas kepolisian ,Polisi tidak bekerja sendiri melainkan harus mendapat dukungan dari takoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta tokoh Ormas untuk melaksanakan tugas pokok yaitu memelihara kamtibmas.

” Mari kita mersinergi untuk menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat khususnya di Malut,”ujar Risyapudin dalam sambutanya.

Jendral bintang dua menambahkan,baru-baru ini semua mengetahui bahwa Mabes Polri telah melakukan upayah pengamanan dan penangkapan terjadap para teroris,Sumatra Jawa dan Makassar serta kejadian boom bunuh diri yang dilakukan kelompok teroris, hal ini juga membuat perhatian buat kita semua khusysnya tokoh-tokoh agama yang ada di Malut.

” Paham radikal bercermin pada sikap eskrim yang berkehenda hati merupakan secara cepat, oleh seseorang se kolompok radikalis,akunya

Namun masalah teroris di indonesia kata Risyapudin, masih merupakan persoalan yang serius walaupun sudah banyak pelaku teror berhasil di tangkap kemudian menjalani proses hukum

“Mengenai radikalisme memang tidak dapat di pungkuri bahwa ada sekelompok umat islam yang mengan idiolagi eskrim dan melakukan tindakan teror,” tandasnya.

Sementara ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Malut Samlan mengatakan, dirinya selaku MUI Malut meminta kepada pihak kepolisian agar mendeteksi dini radikalisme.

“Kami tidak bisa mendeteksi,karena kami tidak punya kemampuan tidak serperti kepolisian,”singkatnya. (Wb)

Berita Lainnya