LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Sadis…! Beredar di Group Watshap, Pengawas Bukan Guru Diangkat Jadi Kepsek Dan Guru SMP Tertukar Jadi Kepsek SD

Jumat, 5 April 2024 | 6:27 pm
Reporter: TIM
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 1048

HALSEL,Liputan-Malut.com- Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Halmahera Selatan adalah lembaga yang mengayomi ribuan guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Namun, lembaga tersebut sengaja memperkeruh alias membuat gaduh di internalnya sendiri.

Pasalnya, Dinas pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara dibawah pimpinan, Siti Khotijah selaku Kepala Dinas diduga melakukan  tindakan sewenang-wenang terhadap sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) sekolah SD maupun Kepala Sekolah SMP/SLTP di Wilayah Halmahera Selatan. Sebab, melakukan pergantian sejumlah kepala sekolah SD maupun SMP  tanpa dasar. 

Data yang dihimpun Redaksi Liputan Malut dari salah satu Group watshap, muncul komentar yang beragam dari para kepala sekolah dan dewan guru dan mereka menyesalkan tindakan  dinas Pendidikan Halsel dan membuat sejumlah Kepala Sekolah kaget. Sebab, meraka tidak pernah tahu-menahu tiba-tiba namanya suda di keluarkan dari Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) sekolah masing masing.

“Kenapa di dapodik tiba-tiba ada perubahan/pergantian nama Kepala Sekolah baru. Sedangkan operator sekolah tidak pernah melakukan perubahan data Kepala Sekolah, apa ada pergantian Kepsek di bulan Maret kemarin,”tanya salah satu kepsek/guru yang terbaca dalam group watshap tersebut

Ada juga yang mempertanyakan soal Penelitian tindakan kelas (PTK) di Data Pokok Pendidikan (dapodik) hancur. “Bukan hanya pergantian tapi data PTK di dapodik ancor. Letak kesalahan dimana ne.?”tanya salah satu peserta group

Kemudian, ada juga peserta yang mempertanyakan sebenarnya salah siapa soal pengertian kepala sekolah dan guru bantu. “Siapa yang salah.? Tertukarnya Kepsek dengan guru bantu, ada guru SMP yang jadi Kepsek SD,”tanya salah satu peserta dalam group watshap yang beredar itu

Menurut mereka kalaupun ada pergantian harus se-level lalu kemudian yang guru bisa diangkat jadi Kepala Sekolah (Kepsek) bukan sebaliknya. 

“Masalahnya pergantian harus se-level tapi ada guru SMP jadi Kepsek SD. Ada pengawas kecamatan yang bukan guru bisa jadi Kepsek SD tapi kita semua harus ikhlas saja,”tulis sejumlah guru atau Kepala Sekolah dalam group tersebut mengakhiri (Tim/Zul)

Berita Lainnya

 

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by