LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Berlagak Depkolektor Dan Preman, Anggota BKO Polda Malut Aniaya Dua Warga Kawasi Hingga Luka Sobek Berlumuran Darah

Sabtu, 12 November 2022 | 9:50 am
Reporter: Pemred
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 2320
Oknum Anggota Polisi Yang Aniaya warga Kawasi (Foto Redaksi Liputan Malut)

HALSEL,Liputan-Malut.com- Kendati saat ini institusi Kepolisian lagi memperbaiki citranya setelah kasus Ferdi Sambo yang saat ini menjadi sorotan publik. Namun, masih ada juga anggota Kepolisian tidak memahami fungsinya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Buktinya, salah satu Anggota Reserse Polda Maluku Utara yang BKO di Desa Kawasi Kecamatan Obi, AIPDA. Isnaen Ayyup itu tega menganiaya dua orang warga Kawasi yang bukan lawan jenisnya alias laki-laki tetapi yang dianiaya adalah perempuan.

Kedua warga yang dianiaya adalah HN alias Hisna (41 tahun) dan anaknya FHB alias Fitria (18 tahun) diketahui adalah pelajar SMA Tunas Muda Kawasi.

Informasi yang dihimpun Redaksi Liputan Malut menjelaskan kronologis kejadiannya yakni, pada hari ini Jumat (11/112022) kemarin sekita pukul 16.00 WIT, korban bersama Ibunya berangkat dari Desa Kawasi menuju ke lokasi Ecovillage atau lokasi perumahan kawasi baru hendak berjualan kue kepada para pekerja perumahan. 

Sekitar Pukul 17.00 Anggota Kepolisian Reserse Polda Malut berpangkat AIPDA ini, mendampingi dua orang depkolektor dari salah satu Dealer di Kota Ternate melakukan penagihan angsuran Mobil kepada orang tua dari Fitria, tetapi orang tua dari Fitria yakni Hasnia merasa tidak harus bertanggung jawab dengan angsuran mobil itu, karena mobil tersebut dibeli dari seorang ibu yg biasa dipanggil Bunda Rini. Karena alasan Hasnia itu maka cekcok mulutpun terjadi, dan akhirnya Anggota Polisi yang juga pelaku kemudian melakukan pemukulan terhadap ibu Hasnia sambil di rekam oleh kedua Depkolektor.

Salah satu korban yang dianiaya oknum Polisi (Foto Redaksi Liputan Malut)

Melihat ibunya di aniaya oknum Polisi, Fitria berusaha membantu ibunya. Namun, oknum Polisi itu juga memukul Fitria tepat dibagian wajah sampai darah pun menyemprot dari bagian wajahnya. Marasa sudah terancam karena di pukuli terus Anggota Polisi itu akhirnya kedua korban yakni Fitria dan Ibunya Hasnia langsung berteriak meminta tolong kepada para pekerja proyek Ecovillage. Merasa aksi pelaku diketahui oleh para pekerja, pelakupun melarikan diri Ke Desa Kawasi. 

Untuk diketahui, akibat kejadian tersebut kedua Korban yakni Hisna Nasir mengalami memar pada bagian Punggung, Pipi sebelah kanan serta Lutut. Sedangkan Korban Fitria mengalami mengalami luka sobek pada wajah dengan besar luka kurang lebih 3 jahitan. Hingga berita ini di publish Redaksi Liputan Malut belum mengkonfirmasi ke Polsek atau Polres. (Red)

Berita Lainnya

 

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by