LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Menper RI Kuker Tinjau Gerakan Percepatan Tanam Padi mtok-mar 2020/2021 di Halut

Selasa, 6 Oktober 2020 | 8:56 pm
Reporter: Willy Parton
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 605
Kuker Menper dan rrombongan di sambut langsung Gubernur Malut, dan Pj Bupati Halut (Foto Willy Parton Liputan-Malut)

TOBELO, Liputan-Malut.com –  Menteri Pertanian RI Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H,.M.H., bersama 5 Dirjen melakukan Kunjungan Kerja (Kuker) di Kabupaten Halmahera Utara tepatnya di kecamatan kao barat di desa Margomulyo, pada Minggu (04/10/2020) kemarin. Ini dalam rangka mengikuti kegiatan gerakan percepatan tanam padi mtok-mar 2020/2021.

Rombongan tiba di Halut melalui bandara koabang kao dijemput langsung Gubernur Maluku Utara, K.H. Abdul ghani kasuba, Lc. serta Pj bupati halmahera Utara, M. Irwanto ali, SE,.M,Si Beserta pj sekertaris daerah kab. Halmahera utara Yudihart Noya S.Si,.M.H serta Forkopimda.

Setelah prosesi penjemputan rombongan menuju ke lokasi kegiatan di desa Margomulyo. Kegiatan di awali dengan laporan oleh kepala dinas pertanian provinsi maluku utara M.Rizal Ismail Sp., M, Si., yang menyampaikan bahwa pelaksanaan pembangunan pertanian maluku utara mengacu pada visi presiden dan gubernur yaitu maluku utara sejaterah di tahun 2024 dan berlandasakan tujuan program pertanian yang maju, mandiri, dan modern di indonesia terlebih khusus di provinsi Maluku Utara.

“Dari 11 komoditi strategis yang masih defisit itu adalah beras,  kami hanya bisa penuhi sekitar 18% dari kebutuhan beras yaitu 109.000 ton/ tahun. Kemudian kita juga masih mengimpor besar telur yaitu 4.800 ton/tahun dan juga daging ayam sebanyak 5.800 ton/tahun,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, Sedangkan untuk cabe dan sayuran lain defisitnya kecil karena program babe yang di laksanakan oleh kementerian pertanian banyak berlokasi di maluku utara.

Sementara untuk program  GOSORA (Gerakan Orientasi Ekspor Untuk Rakyat Sejahtera) untuk pala, kelapa dan cengkeh itu harus di ekspor dari maluku utara karena di saat ini harganya beda jauh sekali,  contoh harga pala di surabaya mencapai 92.000 sementara kami di sini harganya hanya 60.000.

“kami akan bekerja keras untuk program Gosora ini,  yaitu pala, cengke, serta kelapa untuk bisa kita ekspor dari Maluku Utara sehingga harganya bisa meningkat sama seperti di surabaya,” tutupnya.

Sementara, Pj Bupati Halmahera Utara, mengucapkan selamat datang di Halmahera Utara. “Ini merupakan suatu rahmat bagi masyarakat Halut, atas kunjungan kerja Menteri pertanian RI.

“untuk pengambangan sektor pertanian, harapan kami selaku masyarakat untuk pertanian di Maluku Utara ini bisa lebih maju dan berkembang,” ungkapnya.

Sementara Menteri Pertanian RI, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H,.M.H., dalam sambutannya menyatakan, pertanian itu sesuatu yang pasti. Pertanian itu ada di depan mata kita, pertanian itu sepanjang kita berkeringat, mau bekerja dengan manajemen dengan cara yang betul pertanian tidak akan rugi dan pertanian tidak pernah mengingkari janji.
Di saat pandemi covid sekarang ini,  semua sektor melemah yang tumbuh hanya pertanian,  jadi pertanian tidak mengenal krisis.

“Saya selaku menteri pertanian RI berterima kasih kepada pemerintah provinsi Maluku Utara beserta pemerintah kab. Halmehara Utara yang sudah berupaya keras untuk bekerja dalam sektor pertanian, saya berharap pak Gubernur menentukan daerah konsepasi, supaya ke depan kita bekerja sama untuk memabangun pertanian di Maluku Utara menjadi lebih maju kedepan,”ucap menteri Pertanian. (Willy Parton)

Berita Lainnya