LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Ciptakan Kemandirian Mahasiswa, STP Labuha Lakukan Penandatanganan kesepahaman Bersama LMI

Selasa, 30 Juni 2020 | 10:44 pm
Reporter: Jul
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 544
Penandatanganan kesepahaman antara STP dan LMI (Foto Jul Liputan-Malut)

HALSEL, Liputan-Malut.com – Sekolah Tinggih Pertanian (STP) Labuha Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar rapat Penandatanganan kesepahaman antara STP Labuha dan Lembaga Zakat Amal Nasional guna memaksimalkan kewirausahaan mandiri terhadap mahasiswa melalui kemitraan yang berlangsung di ruang rektorat STP Labuha sejak kemarin Senin, (29/06/2020)

Kegiatan tersebut dihadiri dan disaksikan langsung Mantan Bupati Halsel Dr. Hi Muhammad Kasuba selaku pembina yayasan Nurul Hasan Maluku Utara di Sekolah Tinggih Pertanian (STP) labuha.

Dr. Muahammad Kasuba saat diwawancarai wartawan usai kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan rapat Penandatanganan kesepahaman antara STP Labuha dan Lembaga Zakat Amal Nasional atau LMI

Jadi ini anatara LMI dengan STP, LMI punya potensi mengelolah dana masyarakat untuk bisa membantu pengembangan perguruan tinggih yang teristimewah mahasiswa STP yang memang membutuhkan bantuan untuk melanjutkan kulianya dan saya kira itu yang kita stresing karena banyak sekali mahasiswa yang tadinya terdaftar kemudian putus kulia semua. Karena memang kemampuan untuk semua melanjutkan dengan kos kulia yang tentunya mereka tidak bisa meluruskan.

Yang kedua kita juga mengharapkan beberapa klaborasi projek didalam kampus untuk pengembangan agrobisnis, perikanan, kemudian kehutanan sesuai dengan prodi yang nantinya masing² bertanggung jawab untuk mengembangkan secara tehnis

” Saya sebagai pembina yayasan Nurul Hasan yang sebagai pihak pengelolah perguruan tinggih ini, menyaksikan dan mendukung penuh seluruh kebijakan STP jajaran cetivitas akademika STP untuk bisa melaksanakan kerja sama ini dengan sebaik baiknya dan saya kira kita berharap bisa menuju kampus mandiri dengan kerja sama berbagai lembaga, karena sebetulnya banyak pihak yang kita bisa ajak kerja sama dengan baik memajukan perguruan tinggih sebagai bagian dari pada sosial responsibiliti semua pihak yang ada di Halmahera Selatan termasuk di Maluku Utara” jelasnya.

Ditanyakan soal progres kampus STP Labuha, Dr. Hi Muhammad Kasuba mengungkapkan memang sedikit menghadapi tantangan karena hampir 5 tahun ini harapan bagi peran pemegang kebijakan untuk program pembangunan sumber daya manusia di Halmahera Selatan tidak maksimal.

” Saya melihat tidak berjalan maksimal SDM di bidang pendidikan bahkan nyaris sangat tidak memadai dengan buktinya kita bayangkan jika mahasiswa bisa terdaftar tiga ribuan yang aktif tidak sampai lima ratusan orang itu buktinya bahwa betapa banyak masyarakat Halsel yang punya anak putus kulia akibat ketidakmampuan itulah karena filosofo kampus kita dari awal kan seperti itu, STP ini kita bangun diperuntukan kepada masyarakat yang memang tidak bisa kulia keluar dari kemampuan yang terbatas maka inilah alternatif yang kita siapkan untuk mereka,” katanya.

Mantan Bupati Halsel dua periode itu menyebutkan apa yang kemudian terjadikan di dunia pendidikan, kondisinya kampus ini hampir tidak mati tidak hidup juga istilahnya kampus bagaimanapun baiknya kalau tidak ada mahasiswanya yang bisa memanfaatkan ini juga akan sia-sia.

” Namun terkepas dari itu alhamdulillah saya mengucapkan terima kasih kepada teman² pengelolah yakni cetivitas akademika yang masih mempertahankan dengan kondisi sabar untuk tetap bisa meluruskan dan semoga suatu saat bisa ada progres ada harapan dan lebih baik,” ujarnya.

Ditanyakan soal kondisi Halsel di dunia pendidikan Muhammad Kasuba dengan spontan mengatakan kita butuh perubahan pemimpin biar kampus bisa lebih hidup kedepan,” punkasnya.

Sementara itu Ketua STP Labuha Yudhi Eka Prasetia, S.Si, M.Si mengatakan kegiatan penandatanganan pakta kesepahaman STP dan LMI, ini merupakan wujud kemitraan strategis kampus dengan Lembaga Filadropi salah satunya adalah Lasnas LMI.

Lanjut Yudhi tujuan kegiatan tersebut dengan melihat bahwasanya untuk membangun kemandirian kampus STP perlu ada kolaborasi dengan berbagai macam elemen strategis kata dia “Kebutulan LMI menyambut baik kemitraan ini dan harapan kita seluruh potensi yang ada di STP bisa kita kerjasamakan, salah satunya terkait dengan potensi² kewirausahaan mahasiswa yang mandiri.

“STP memiliki Agrobisnis, Perikanan, dan Kehutanan itu saya pikir potensi ini merupakan potensi atau potret cerminan dari sektor² yang menjadi tumpuan masyarakat Halmahera Selatan sehinggah mahasiswa kira juga perlu diberikan bimbingan dan bisa membangun kewirausahaan mandiri,” paparnya

Sambungnya, LMI sendiri bergerak di bidang sosial yang melihatnya banyak mahasiswa tidak mampu, dengan kondisi seperti ini harapannya ada proses kemitraan yang bahasanya dalam konteks “orang tua asu” atau kata lain program beasiswa, sehingga diharapkan akses pendidikan kepada semua orang bisa tercapai

“Jadi dari kegiatan ini harapannya nanti kita ada pengembangan² yang dimulai dari Jahe Merah, kemudian Budidaya Air Tawar, dan nanti mungkin ada ternak, ada rumah kompos, serta juga ada kegiatan² sosial yang sudah pernah STP lakukan seperti penyemprotan Disinfektan, pembagian sembako dan lainya itu sudah kita lakukan bersama dengan kemitraan kami di Lembaga Manajemen Infaq atau Laznas LMI, “Harapnya.

Lebih jauh Andres Sirawan Kepala perwakilan Laznas LMI wilayah Maluku Utara pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa, kegiatan tersebut merupakan kerja sama bagaimana LMI sebagai sebuah Lembaga Zakat Amal Nasional yang juga bisa memberikan kontribusi khususnya dalam dunia pendidikan dalam hal ini tentunya pendidikan tinggih.

“Kita sebagai lembaga zakat tentu berupayah untuk mengelolah dana zakat dan infaksudako kemudian dana² lainnya yang tentunya akan kita berdayakan sesuai dengan program² yang serelafan dengan kehidupan di kampus seperti misalnya kegiatan² kewirahusaan mahasiswa yang sekarang sudah berjalan saat ini,” ucapnya.

Kewirausahaan budidaya jahe merah akan dilakukan dan kebutulan juga sekarang Covid-19 kan katanya juga butuh suplemen seperti jahe merah dan Insa allah juga akan kita lakukan kegiatan lainnya yang sudah sempat kita lakukan seperti kegiatan memutus rantai penyebaran Covid-19. Dalam hal lain kita juga berupayah mendorong agar dana-dana masyarakat itu juga bisa kita berdayakan untuk bagaimana agar mahasiswa maupun anak-anak muda yang ada di Halmahera Selatan ini juga tidak perlu jauh-jauh mencari kampus karena kita di Halsel sudah ada STP.

“Nah tinggal bagaimana agar mereka juga bisa kuliah dengan biaya yang relatif terjangkau dan nantinya penerapannya juga akan lebih muda dalam hal ketika sudah menjadi Sarja atau lulusan di kampus STP,” ucapnya.

Hal tersebut merupakan langka-langka awal yang kita harapkan dan ini juga menjadi pembuka dalam kemandirian kampus. Kita sebagai lembaga zakat tentu harus legal dan memiki izin kementrian agama, yang kedua tentunya ini juga sangat bermanfaat bagi pihak-pihak manapun yang bekerja sama dengan LMI. Karena kita juga punya pemahaman bahwa ketika kita mengeluarkan zakat ataupun dana-dana keagamaan, dan ketika itu kita menyalurkan melalui lembaga amal zakat yang sudah legal seperti LMI, itu bisa menjadi penghasilan kena pajak.

” Ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat termasuk juga untuk perusahaan yang ketika mereka menyalurkan dana sosial ke masyarakat, “ungkap Anders. (Jul)

Berita Lainnya