LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Halsel Terus Meningkat

Senin, 7 Februari 2022 | 11:32 am
Reporter: Jul
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 746
Kadis P3AKB Halsel Apt Karima Nasaruddin, S.Si.M.Kes (Foto Jul Liputan Malut)

HALSEL, Liputan-Malut.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Halmahera Selatan Maluku Utara, mengungkapkan sepanjang tahun 2021 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat ketimbang tahun 2020.

Kepala Dinas  Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana. Apt Karima Nasaruddin, S.Si.M.Kes, mengatakan DP3AKB sepanjang tahun 2021 menangani kasus kekerasan terhadap perampuan dan anak sebanyak 32 kasus ketimbang tahun 2020 yang hanya 22 kasus.

“Jenis kekerasan dalam rumah tangga fisik dan psikis sepanjang tahun 2021 ada 10 kasus KDRT penelentaraan 2 kasus, KDRT KTI, 1 kasus, pemerkosaan anak 8 kasus, pencabulan anak 1 kasus, persutubuhan anak 2 kasus, kekerasan anak fisik 4 dan 5 balita kasus korban trauma jadi totalnya 32 kasus,”Ungkap Mantan PLT Kadis DPM-PTSP.

Sementara sambung Karimah untuk Januari 2022 ini sudah terlapor kasus kekerasan terhadap perampuan dan anak sebanyak 9 kasus.

“Jenis kekerasan dalam rumah tangga fisik dan psikis sepanjang tahun 2021,  10 kasus,
KDRT penelentaraan 2 kasus, KDRT KTI 1 kasus, pemerkosaan anak 8 kasus. pencabulan anak 1 kasus, persutubuhan anak 2  kasus. Kekerasan anak fisik 4 kasus dan trauma balita 5 kasus sehingga total   kasus 32,” ungkapnya.

“Sedangkan per 19 Junuari 2022 ini 9 kasus kekerasan terdiri dari 2 kasus KDRT (ibu 1 kasus pemerkosaan terhadap ibu rumah tangga sementara kasus kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur 6 kasus.,”tambah Karimah.

Dari angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ini kata Karima, pihaknya telah membuat program kerja tanpa pengangaran dalam bentuk sosialisasi dan edukasi terkait KDRT perlindungan anak dan ketahan keluarga dengan sasaran di sekolah-sekolah SMA SMP, majelis ta’lim dan organisasi kemasyaakatan di wilayah Bacan, Bacan Selatan dan Bacan Timur yg berlanjut ke Kecamatan lain secara bergiliran sesuai dengab jadwal program kerja.

“Rencana awal bulan februari ini torang suda mulai jalan, sasarannya di SMA dan SMP, karena torang liat 6 kasus kekerasan ini korbannya adalah  anak dibawa umur. Torang harus jemput bola dengan tidak menunggu anggaran karena baru awal tahun saja kasus korban  kekerasan sudah melonjak. Kegiatan ini berbasis insentif kerja dengan pola mobiling bekerja sama dengan PKK khusus Pokja 1 dan gabungan organisasi wanita GOW Halsel secara  mandiri, bersinergi dan terintegrasi dengan harapan,”terangnya.

Dari edukasi ini Kadis P3AKB dirinya  berharap anak-anak dapat melindungi dirinya sendiri dari ancaman kekerasan yang berpotensi terjadi pada diri anak kapan dan dimana saja

“Ketika kami memberikan edukasi ini,  anak-anak suda pasti tau apa yang harus dia lakukan bila terjadi pada dirnya,”kata Karimah,”tutupnya. (Jul)

Berita Lainnya