LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Tambang Rakyat Kini Punya Solusi. PT. Graha Jaya Pratama Kinerja Kenalkan Produk IDA Jadi Pengganti Merkuri Dan Sianida

Kamis, 11 Juni 2020 | 11:43 am
Reporter: Pemred
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 3092
Solusi Bahan Kimia Ramah Lingkungan untuk Tambang Rakyat (Foto Redaksi Liputan Malut)

JAKARTA,Liputan-Malut.com- Tambang rakyat selalu menjadi wacana karena pengusaha glundung atau pengusaha tromol masih menggunakan bahan kimia yang dilarang sebut saja Mercuri dan Sianida. Padahal, kimia tersebut sangat berbahaya karena bisa mengancam keselamatan orang.

Agar tidak lagi menggunakan bahan kimia yang dilarang sebut saja Mescuri dan Sianida, PT. Graha Jaya Partama Kinerja menawarkan solusi agar para penambang yang bekerja di areal tambang rakyat tidak lagi menggunakan bahan yang dilarang oleh Pemerintah.

Research dan Development PT Graha Jaya Pratama Kinerja, Susilohadi mengatakan, persoalan pencemaran lingkungan di tambang rakyat kini punya solusi. PT Graha Jaya Pratama Kinerja mengenalkan bahan untuk ekstraksi emas dan logam mulia yang ramah lingkungan.

“Kami mengenalkan kepada para penambang rakyat Inichem Dressing Agent (IDA) sebagai reagent yang ramah lingkungan,” jelas Susilohadi, Research dan Development PT Graha Jaya Pratama Kinerja.

IDA ini dijelaskannya merupakan senyawa/reagent pengekstraksi emas, perak atau logam mulia lainnya. Bisa juga untuk penyepuh atau elektrowinning. Fungsinya adalah pengikat/pelindih logam mulia sama halnya garam sianida NaCN. “Tapi yang paling prinsip reagent ini secara tingkat racun sangat rendah dari hasil test LD50 nya ,” jelasnya

IDA ini pun sudah disosialisasikan kepada Asosiasi Penambang Indonesia, Kementerian ESDM, Menko Maritim, Menko Polhukam hingga Kementerian Lingkungan Hidup. Kini sedang tahapan menuju Standar Nasional Indonesia SNI.

Keberadaan IDA ini sesuai amanat pemerintah mereduksi penggunaan merkuri. Salah satu upaya beralih dari penggunaan zat yang berbahaya ke ramah lingkungan. “InsyaAllah sangat cocok untuk implementasi di pertambangan rakyat. Mulai dari tahapn pemrosesan logam mulia sampai pemurniannya,” jelasnya.

Kehadiran IDA yang berbentuk bubuk ini diharapkan bisa memberi dampak sosial ekonomi kepada para penambang. Khususnya pengusaaha pertambangan rakyat mengingat IDA memiliki keunggulan ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis lebih.

IDA adalah kompenen bahan kimia yang bisa membentuk unsur karbon dan nitrogen. Unsur inilah yang akan membentuk kompleks emas. Mengikatnya membentuk C,Na,O,H. Masuk dalam kategori garam lemah. Bereaksi dengan logam dan dibentuk menjadi alkali dengan derajat keasaman (PH) 10,5-11,5.

“Tidak berbau atau tidak membentuk gas HCN pada saat PH turun di bawah 10. Proses ekstraksi emas yang semula 48 jam menggunakan sianida, dengan IDA ini hanya membutuhkan waktu 36 jam,” jelas Susilo yang sudah puluhan tahun menjadi praktisi tambang rakyat itu.

Kandungan emas yang didapatkan juga bisa lebih banyak 2-4 persen. Recovery mencapai 90 persen. IDA sudah diujicobakan di pertambangan Rakyat Jawa Barat, Lombok, NTB , Sumbawa, Padang, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Palu hingga di Gorontalo. ” Hasilnya masyarakat puas dan yakin produk ini bisa digunakan pengganti sianida,” jelasnya.

Diketahui, bagi para pengusaha atau penambang yang ingin menggunakan bahan ini sebagai solusi di tambang rakyat silahkan hubungi no kontak yang tersedia dalam gambar atau foto berita ini. (Red/Ton)

Berita Lainnya

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by Velocity Developer