LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Kadikbud Halsel Bantah Tudingan Bahasa Inggris Dihapus dan Masukan Bahasa Cina Dalam Kurikulum

Rabu, 14 Juli 2021 | 7:15 pm
Reporter: Jul
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 1142
Kadiknas Halmahera Selatan, Safiun Rajulan (Foto Istimewa Liputan Malut)

HALSEL, Liputan-malut.com Kepela Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) Safiun Rajulan membantah bahasa Cina atau Bahasa Mandarin bakal dimasukan Kurikulum. Bantahan itu disampaikan Kadikbud Halsel, saat melakukan Konfrensi pers, Rabu (14 /07/2021).

Bahwa seperti yang diberitakan salah satu media cetak terkait penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris digantikan dengan bahsa Mandaring atau Bahasa cinta itu tidak benar. Sebab dalam pembahasan RPJMD Bupati-Wakil Bupati Halsel adalah soal 4 poin program namun baru 3 poin sudah ada kegiatannya.

Safiun mengatakan bahwa satunya lagi tim pengembangan Kurikulum yakni mengkaji dan menyusun materi pembelajaran muatan lokal, disitu dirinya selaku Kepala Dikbud Halsel dalam kesempatan menyampaikan bahwa selain Bahasa Inggris ada bahasa Mandarin sebab kondisi Halsel saat ini Bahasa Inggris tidak lagi relevan sebab disemua perusahan menggunakan Bahasa Mandarin sehingga cara fikirnya kenapa tidak dimasukan entah itu SMP maupun SD sehingga apabila sisa itu putus sekolah dan bekerja di perusahan bisa berbahasa Mandarin dan diterimah.

“Selaku Kadikbud Halsel memiliki dasar pikir sehingga sisa yang putus sekolah dan ingin bekerja di perusahan sudah menguasai Bahasa mandarin,” jelasnya.

Dia juga menyebut tidak serta merta Bahasa Mandarin dimasukan ke Kurikulum sebab masih ada tim pengembangan kelurikulum untuk mengkaji dan menyusun pembelajaran muatan lokal untuk bisa dimasukan ke Kurikulum sebab membutuh kajian panjang.

“penyampaian di pembahasan RPJM Bupati dan Wakil Bupati Halsel adalah alternatif-alternatif pembelajaran muatan lokal selain ada kesenian daerah, budaya daerah, bahasa lokal dan bahasa Inggris ada juga Bahasa Mandarin,” ujar Safiun.

Kadikbud menambahkan, itulah gagasan Dikbud Halsel dalam bobotan RPJMD Bupati Usman Sidik dan Wakil Bupati Bassam Kasuba. Kami tegaskan ini bukan sebuah regulasi yang harus diputuskan dan diterapkan disetiap sekolah di Halsel tetapi ini masih sebuah gagasan dan alternatif-alternatif lain yang digunakan sesuai perkembangan Daerah Halsel saat ini.

“Ini bukan sebua regulasi yang harus diputuskan dan diterapkan disetiap sekolah di Halsel tetapi ini masih sebuah gagasan dan alternatif-alternatif lain sesuai perkembangan daerah ini,” tandas Safiun. Sembari menyebut ada beberapa bahasa yang masuk bahasa dunia salah satunya Bahasa Mandaring atau Cina.

Sekedar diketahui ada 6 bahasa Asing pertama mengacu pada bahasa yang digunakan dalam organisasi PBB, baik sebagai bahasa resmi maupun bahasa kerja.

Saat ini terdapat enam bahasa resmi PBB, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Prancis, Bahasa Spanyol, Bahasa Rusia, Bahasa Mandarin atau Cina, Bahasa Jerman dan bahasa Arab. (Jul)

Berita Lainnya

 

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by