LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Habiskan Ratusan Milyar. Masjid Tak Kunjung Selesai Dan Ahmad Hadi Korban Masuk Bui

Rabu, 28 Februari 2024 | 6:49 am
Reporter: TIM
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 508
Masjid raya Alkhairat Bacan Halmahera Selatan (Foto Redaksi Liputan Malut)

HALSEL, Liputan-Malut.com- Masjid raya Al Khairat Halmahera Selatan menduduki urutan pertama bangunan masjid raya termahal dengan menelan biaya terbesar di banding masjid raya yang ada di kabupaten/kota lain di Maluku Utara. 

Masjid yang dibangun sejak tahun 2016 hingga 2021 telah menelan APBD sebesar Rp 109 miliar lebih. Hal ini lantas disebut bangunan masjid termahal dikarenakan menelan biaya 3 kali lipat dari pembangunan masjid raya Al Munawar Kota Ternate. 

Pembangunan mesjid raya ini terhenti di tahun 2022-2023 lantaran diperhadapkan dengan proses hukum. Alhasil, mantan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Halmahera Selatan ditetapkan tersangka tunggal kasus korupsi pembangunan masjid raya oleh Kejaksaan Tinggi Maluku Utara. 

Diketahui, pembangunan masjid raya  menelan anggaran ratusan miliar di dua periode pemerintahan duo Kasuba itu, kini dianggarkan di tahun 2024 sebesar Rp 25 miliar di pemerintahan Bupati Bassam Kasuba.

Hal itu terbaca dari dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD). Paket pengadaan itu memiliki kode rekening 5.2.03.01.01.0008

“Pembangunan lanjutan masjid raya tahap IV,” demikian tertulis di RKA-SKPD Pemda Halmahera Selatan yang dilihat, Selasa (27/2/2024).

Dengan demikian, jika ditotalkan seluruh biaya pembangunan masjid raya Halmahera Selatan sejak awal dianggarkan hingga kini telah menelan anggaran sebesar Rp 134 miliar lebih. 

Mantan Kadisperkim Halsel, Ahmad Hadi (Foto Redaksi Liputan Malut)

Perbedaan anggaran Masjid Raya Alkhairat Bacan dan beberapa Masjid di Maluku Utara : 

Masjid raya dengan bangunan termahal kedua yakni masjid raya Shaful Khairaat Sofifi. Masjid raya yang dibangun di jantung Ibu kota Provinsi Maluku Utara ini diperkirakan luas lahan masjid tersebut kurang lebih 5 hektar. 

Dibangun pada periode pertama pemerintahan mantan Gubernur Abdul Gani Kasuba, peletakan batu pertama pembangunan masjid raya ini dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo pada Mei 2015 dan diresmikan di tahun 2022.

Pembangunan masjid raya ini sejak awal dianggarkan hingga diresmikan telah menghabiskan anggaran sebesar Rp. 88.863.000.000, jumlah tersebut berdasarkan data LP3S Provinsi Maluku Utara tahun 2021. Namun, pekerjaan masjid itu langsung selesai dan telah di resmikan. 

Sementara, posisi ke tiga dengan bangunan masjid termahal di Maluku Utara adalah masjid raya Al Munawar Kota Ternate. Masjid ini di bangun pada pertengahan 2003 dan selesai di tahun 2010 dengan dana APBD hampir senilai Rp 48 miliar rupiah. 

Meski pembangunan masjid ini sempat mengalami keterlambatan yang mengakibatkan Pemerintah Kota Ternate memberikan teguran kepada pihak pelaksana, namun pembangunan masjid kebanggaan masyarakat Kota Ternate ini tuntas di tahun 2010.

Masjid raya ini dilengkapi dengan 4 menara setinggi 44 meter, namun dua menara yang dibangun di atas laut saat ini telah roboh. Selain itu, kabarnya juga masjid megah ini beberapa bahan bangunannya seperti keramik dan lampu didatangkan langsung dari negara Turki. (Red)

Berita Lainnya

 

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by