LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Gempa Bumi Tektonik 5,2 Magnitudo Mengguncang Halmahera Selatan, Bangunan RSUD Labuha Retak dan Banyak Pasien Melarikan Diri Keluar

Jumat, 26 Februari 2021 | 7:02 pm
Reporter: Pemred
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 2329

HALSEL,Liputan-Malut.com- Setelah satu tahun silam gempa mengguncang Kabupaten Halmahera Selatan Halsel dengan skala 7,2 magnitudo, Jumat malam ini kembali terjadi gempa. 

Amatan Redaksi Liputan Malut, saat gempa terjadi semua warga panik dan keluar dari rumah masing-masing untuk mengamankan diri baik tanpa terkecuali. Kemudian, pengendara roda dua pun terlihat kocar kacir karena mereka sementara mengendarai motor dan dihantam gempa. Ruangan inap RSUD Labuha juga retak dan senagian pasien yang kuat terpaksa harus lari keluar untuk mengamankan diri.

Salah satu keluarga pasien Ibu melahirkan, Veliszta Kokiroba mengaku dia bersama Ibu baru melahirkan bersama bayi terpaksa harus lari keluar karena takut tertimbun gedung retak atau roboh. “Saya cuman kasiang itu ibu abis melahirkan kong lari dengan bay,”tandasnya

Rilis yang diterima dari Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, Jumat (26 Februari 2021) menjelaskan kejadian dan Parameter Gempa bumi terjadi pada hari Jumat, 26 Februari 2021 pukul 18.02.32 WIB wilayah Halmahera Selatan diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,55 LS dan 127,56 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km arah Utara Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara pada kedalaman 10 km. 

“Jenis dan Mekanisme Gempa bumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault),”tandasnya

Menurutnya, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Labuha IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI 

Hingga hari Jumat, 26 Februari 2021 pukul 18.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( _aftershock_ )”cetus dalam rilisnya

Bambang menhimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,”pungkasnya (Red)

Berita Lainnya