LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Diduga Ada Kerja Sama Pengusaha Dan DPMD, Harga Jual Lampu PJU Pemdes Tembus Rp.25 Juta Satu Unit

Minggu, 4 Juli 2021 | 10:51 am
Reporter: Pemred
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 1753

HALSEL,Liputan-Malut.com- Bisnis usaha lampu Jalan PJU Solar Cell di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) saat ini terbilang sangat membantu Pemerintah Desa (Pemdes) di Kabupaten tersebut karena dengan adanya usaha tersebut sebagian besar Pemerintah Desa membeli untuk menerangi desa nya. Namun, usaha lampu jalan tersebut harga per unit di bandrol sangat fantastis.

Data yang diperoleh Redaksi Liputan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa lampu Jalan PJU Solar Cell harga jual dipabrik terbilang sangat murah dan harga pasaran di Surabaya hanya Rp. 9 juta rupiah/unit dan di angkut dari luar hingga ke Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) harga untuk satu unit ditaksir hanya bisa berkisar Rp. 15-17 juta rupiah.

Tetapi, Ikbal Abd Fatah yang menggerakkan usaha tersebut menjual ke Pemerintah Desa harga per unit harganya sangat fantastis yakni dibandrol sebesar Rp. 25 juta. Besaran nilai jual itu tertuang dalam salah satu laporan keuangan pemerintah desa. Bayangkan saja kalau dikalikan 100 Desa membeli 1 unit saja maka Dana Desa harus di gelontorkan untuk membeli lampu jalan itu sebesar Rp. 2,5 Milyar. Kalau satu desa membeli 6 unit maka satu tahun dana desa terkuras sebesar Rp. 150.000.000 (seratus Lima puluh juta). Kuat dugaan keuntungan dua kali lipat dari harga pabrik dan pasaran.

Harga yang ditentukan itu tampaknya bukan hanya sepihak pengusaha Ikbal tetapi diduga kuat pasti ada kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) karena barang itu dijual hanya kepada Pemerintah Desa.

Salah satu bukti harga pembelian lampu PJU oleh Pemerintah Desa (Foto Redaksi Liputan Malut)

Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Pengkajian Lembaga Kebudayaan Halmahera Selatan (Lempeng Busantra), Said Alkatiri mengatakan, usaha yang digeluti setiap orang itu menjadi hak mereka tetapi jika berkonsekuensi dengan anggaran desa patut dipertanyakan karena hanya anggaran lampu jalan saja, banyak program di desa tidak bisa jalan karena anggaran tidak mencukupi.

“Kalau satu unit Rp 25 juta dan Pemdes beli 6 unit itu sudah Rp. 150 juta. Kita harus kroscek sama-sama harga satuan lampu PJU ini dulu, jangan sampai ada kerja sama dan keuntungan nya buat mereka, sementara masyarakat jadi korban karena dana desa di ploting ke Lampu PJU dan nilainya terlalu tinggi,”ujar Said (Red)

Berita Lainnya

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by Velocity Developer