LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Pendidikan Politik di Kota Ternate Sudah Bagus, Kesbangpol Prediksi Pilwako Ternate Tidak Terjadi Konflik

Jumat, 7 Agustus 2020 | 1:03 am
Reporter: Samaun Alkatiri
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 867
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Ternate, Abdullah Sadik (Foto Maun Liputan Malut)

TERNATE,Liputan-Malut.com- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Ternate memprediksi pesta demokrasi Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Ternate Tahun 2020 tidak terjadi konflik berupa kontak fisik antara pendukung hingga terjadi korban jiwa karena sesuai hasil sosialisasi terkait konflik Pilkada yang dilakukan pihak Kesbangpol Kota Ternate, warga Kota Ternate untuk semua etnis punya Pendidikan Politik yang cukup bagus.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Ternate Abdullah Sadik kepada media ini, Kamis (06/08/2020) mengatakan terkait konflik antara pendukung dalam setiap pesta Demokrasi dimana-mana tetap ada. Namun, untuk Kota Ternate resistensinya kecil dan tidak sampai pada benturan fisik karena warga Ternate sudah banyak terjadi perkawinan campur dimana etnis Ternate menikah dengan etnis Tidore demikian juga etnis Tidore dengan makian Bugis dan seterusnya. “Dimana mana setiap pesta demokrasi pasti panas tetapi untuk Kota Ternate panas pada takaran tertentu dan tidak sampai kontak fisik. Jadi, resistensi konflik kecil karena sudah banyak perkawinan antara etnis yang satu dengan yang lain,”tandas Abdullah

Menurutnya saat ini yang perlu diwaspadai adalah terjadi rekomendasi ganda kepada dua kandidat ini bisa saja terjadi perseteruan di internal partai Hinga berimbas pada konflik antara pendukung. Namun, Abdullah mengaku situasi politik di Kota Ternate masih tetap aman karena sudah tercatat 4 kali menyelenggarakan pesta Demokrasi ditambah dengan pemilu sudah puluhan kali tetapi situasi masih berjalan aman dan terhitung ditahun 2020 masuk pemilihan kelima untuk Pilwako Kota Ternate yang tidak lama lagi akan diselenggarakan.

“Ada beberapa hal positif yang harus kita pahami bersama diantaranya warga Kota Ternate punya pendidikan Politik yang bagus, kemudian kita punya indeks demokrasi yang cukup bagus, serta kebebasan sipil juga sangat bagus, misalkan orang dari Galela datang demo di Ternate tetap aman-aman saja demikian juga mereka dari Sanana dan etnis yang lain datang lakukan demonstrasi di kota Ternate berjalan lancar tentunya warga Kota Ternate dari sejumlah etnis didalamnya bisa menerima semua perbedaan yang ada,” tandasnya (Maun)

Berita Lainnya

 

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by