LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Ali Bernadus : BPBD Halsel Berjanji Realiasasikan Seluruh Huntap di Gane Selesai Bulan Maret

Kamis, 25 Februari 2021 | 5:09 pm
Reporter: Pemred
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 1245
Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB Pusat, H. Ali Bernadus dan Pemred Liputan Malut di Kantor BNPB Pusat (Foto Istimewa Liputan Malut)

JAKARTA,Liputan-Malut.com- Realisasi keseluruhan bantuan hunian tetap (Huntap) kepada warga korban gempa bumi 7,2 magnitudo di Kabupaten Halmahera Selatan baru akan selesai bulan depan. 

Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB Pusat, H. Ali Bernadus saat dikonfirmasi Redaksi Liputan Malut baru-baru ini dikantornya, Jalan Pramuka No.38, RT.11/RW.5, Utan Kayu Utara, Kecamatan. Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta terkait adanya keluhan warga yang sudah 1 tahun ini belum menikmati rumah bantuan, dia mengatakan bahwa pembangunan rumah atau hunian tetap (Huntap) kepada warga korban gempa di Halmahera Selatan (Halsel) sementara dikerjakan dan sesuai laporan Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Halmahera Selatan itu rumah bantuan itu akan selesai dibangun bulan Maret 2021 ini.

“BPBD Halsel sudah menyampaikan progres tertulis ke BNPB itu rumah rusak berat (RB) sebanyak 199 unit dan proses 751 rumah rusak sedang (RS) selesai 953 unit dan Rusak ringan (RR) sebanyak 746 unit,”tandasnya

Bernadus bilang, dalam laporan progres itu juga dijelaskan tindak lanjutnya dan untuk Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) mengalami keterlambatan. 

Diskusi dengan Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB Pusat, H. Ali Bernadus (Foto Istimewa Liputan Malut)

“Dalam laporan BPBD pada item tindak lanjut itu Kabupaten Halmahera Selatan mengalami keterlambatan penyelesaian kegiatan disebabkan oleh adanya pandemi Covid 19 sehingga produksi barang dan pengiriman menjadi terlambat. Kemudian, terhadap penatapan BNPB untuk titik distribusi bahan pabrikasi rumah RTG hanya di 7 titik lokasi, sementara kondisi lapangan bahan pabrikan harus distribusi di 22 titik lokasi, sehingga adanya kekurangan di 15 titik. Sulitnya akses material ke lokasi sehingga akan diajukan kembali perpanjangan waktu sampai Maret 2021,”ujar Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB Pusat ini (Red)

Berita Lainnya