LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Tim Pemenang Cakades 04 MKCM Merasa Dirugikan Dengan Cara Kerja Panitia Desa Yang Diduga Tertutup

Jumat, 22 Oktober 2021 | 4:05 pm
Reporter: Willy Parton
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 1352
Tim Pemenangan Cakades 04 Desa MKCM Joni Muda (Foto WP Liputan Malut)

HALUT, Liputan-Malut.com – Salah satu Calon Kepala Desa (Cakades) MKCM 04 Leonardus Patti yang akan bertarung pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Tahun 2021 merasa dirugikan oleh Panitia Desa, Pejabat Kades dan perangkat desa yang diduga tidak melakukan Sosialisasi dari awal pentahapan dan Data Pemilih Tetap (DPT) yang sampai H-3 belum ditempelkan.

Ketua Tim Pemenangan Calon Kepala Desa (Cakades) MKCM 04, Joni Muda menyesali proses pentahapan Pilkades MKCM yang menjelang H-3 belum juga mempublikasikan DPT bahkan Data Pemelihan Sementara (DPS) yang tidak di validasi jadi saat terbitnya DPT banyak ditemukan warga yang sudah meninggal dunia namanya masih ada.

“Kami sangat menyesali cara kerja panitia pilkades MKCM yang sampai menjelang pemilihan pada Senin (25/10/2021) belum juga menepelkan DPT, jadi kami menduga adanya permainan yang dilakukan panitia desa,” ucapnya, Jumat (22/10/2021).

Dikatakannya, karena tim merasa tidak puas dengan cara kerja panitia, pejabat dan perangkat desa yang diduga ada permainan untuk memenangkan salah satu Cakades MKCM, kami langsung mendatangi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Halut untuk mempertanyakan cara kerja panitia yang tidak jelas.

“Setelah ketemu dan melaporkan cara kerja panitia desa yang diduga sangat tertutup, Kepala DPMD langsung memerintahkan salah satu staf untuk segera menjemput panitia Pilkades MKCM untuk segera menghadap kepala DPMD,” jelasnya.

Ditambahkannya, pada intinya kami sangat sesali cara kerja panitia desa yang di anggap sangat tertutup dari Cakades, dimana pada Jumat (08/10/2021) penandatanganan berita acara penetapan DPT dan seharusnya sudah langsung diterima, ternyata nanti diterima Senin (11/10/2021).

“Memang dari awal pentahapan tidak dilakukannya sosialisasi, bahkan untuk DPT seharusnya 7 hari sebelum pencoblos sudah harus di tempelkan, bahkan ada 15 DPS tambahan yang sampai saat ini belum di masukan ke DPT,” Sesal Joni. (Willy Parton)

Berita Lainnya

 

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by