LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Ritual Adat Penggantian Air Keramat Di Tugu Air Nusantara Sebagai Momentum Peringati HUT RI

Sabtu, 8 Agustus 2020 | 2:39 pm
Reporter: Willy Parton
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 685
Prosesi penggantian aor keramat di tugu air nilusantara (Foto Willy Parton Liputan Malut)

TOBELO, Liputan-Malut.com – Tugu Air Nusantara, yang merupakan simbol dari kumpulan air keramat/suci dari berbagai suku di Indonesia.  Diresmikan saat kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ke IV di Tobelo.  Sebagian airnya telah di tuangkan melalui ritual adat di hulu Kali Mululu di kampung Wangongira dengan maksud agar setiap 5 tahun ketika kita melaksanakan pencucian atau penggantian air di monumen ini, akan diambil kembali.

Siklus 5 tahun sekali ini, merupakan simbol tahunan. Tanggal 7 Agustus 2020, sebagai momentum untuk melaksanakan ritual ini. Dan tak bisa ditunda.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Konservasi Halmahera Utara,  Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata serta Sanggar Seni Dabiloha.

Asisten I Bidang Pemerintahan Drs E J papilaya, MTP, saat memberikan sambutan

Prosesi diawali dengan ritual penggantian air di Monumen Air Nusantara oleh Tetua Adat dan sanggar seni Dabiloha, Jumat (07/08/2020).

Sekertaris lembaga Adat Hibua Lamo, Ir Jesaya Banari yang juga pelaksana kegiatan mengatakan,  Pelaksanaan ritual penggantian air di Monumen Air Nusantara dilaksanakan sesuai dengan mementum memperingati HUT RI ke 75 Tahun.

“Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Daerah melalui dinas terkait yang telah mendukung pelaksanaan ritual ini . Kami berharap, ke depan, dapat dijadikan sebagai program berkelanjutan,” ucapnya

Jesaya mengungkapkan, Ada 1696 mata air dan nama orang yang menuangkan air keramat dari seluruh nusantara.

“kami berharap ini bisa menjadi obyek wisata sejarah  dan budaya. Karena monumen ini, satu satunya di Indonesia. Selayaknya, menjadi icon daerah ini,” jelasnya.

Sementara di Asisten I Bidang Pemerintahan Drs E J papilaya, MTP mewakili Bupati, dalam sambutannya mengatakan, Hari ini kita di ingatkan kembali melalui ritual penggantian Air di Monumen Air Nusantara. Kita perlu bekerja dengan hati dan pikiran yang bersih. Sehingga filosofi, air sebagai sesuatu yang bersih dapat kita lakukan.

“Air merupakan sumber energi bagi kehidupan kita. Diharapkan dari energi ini, kita mampu membangun dan perkuat  komunitas-komunitas agar dapat tumbuh,” jelasnya.

Ditbahkannya, Bertepatan dengan peringatan HUT ke-75 RI, mengingatkan bahwa kita adalah Indonesia. Kita adalah Maluku Utara, kita adalah Halmahera Utara dan kita adalah kekuatan itu.

“Melalui ritual pergantian air monumen air Nusantara hari ini dapat memberikan semangat dan kekuatan baru untuk membangun Nusa dan bangsa khususnya Halmahera Utara untuk terus menjadi kabupaten yang mantap dan jaya,” ajak Erasmus.

Kegiatan di tutup dengan persembahan musik Yangere dari Sanggar Seni Dabiloha, Foto bersama dan goyang berasama. (Willy Parton)

Berita Lainnya

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by Velocity Developer