HALUT, Liputan-Malut.com – Banyaknya pasokan tomat dari luar daerah membuat petani Halmahera Utara (Halut) menjerit. Bagaimana tidak, hingga saat ini, petani menilai tomat yang didatangkan dari luar daerah justru menekan petani Halut dari sisi harga yang semakin menurun akibatnya banyaknya tomat yang membanjiri pasaran.
Salah satu petani Mirwan Idris mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Halut perlu melakukan kontrol sehingga pasokan tomat dari luar perlu tidak terlalu banyak hingga menyebabkan harga tomat semakin hari semakin menurun.
“Dipasaran Tobelo dan sekitarnya sangat banyak tomat yang berasal dari luar Halut akibat dari kurang kontrolnya Pemda,” jelasnya kepada wartawan, Senin (14/03/2022).
Fakta dilapangan dapat disaksikan lanjut Mirwan mrngatakan bahwa Halut dengan kekayaan sumber daya alamnya yang tersedia salah satunya masih terdapat lahan tidur yang banyak, dimana lahan tersebut tentunya dapat dikelola semaksimal mungkin untuk ditanami tanaman holtikultura sebagai wujud kepedulian Pemda dalam memenuhi kebutuhan dapur dari masyarakat.
Disamping itu juga terhadap ketersediaan pupuk bersubsidi yang itu menjadi penopang petani Holtikultura dalam memaksimalkan hasil produksinya perlu juga dipikirkan Pemda.
“Kita lihat saat ini begitu banyak sumber daya di Halut dengan ketersediaan lahan yang kemudian dimanfaatkan masyarakat. Justru tidak adanya perhatian dan malah ketika petani sudah secara mandiri melakukan pengelolaan lahan tersebut dan menghasilkan produksi yang besar, justru Pemda malah membuka peluang dan tanpa kontol dengan memasok tomat yang justru terlampau banyak yang menyebabkan petani gigit jari akibat penekanan harga dipasaran semakin menurun,” jelasnya. (Willy)