LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Kakak Beradik Tinggal di Gubuk Yang Memprihatinkan, Bupati Kepsul Janji Segera Turun Ke Desa Kaporo

Rabu, 29 Juli 2020 | 7:16 pm
Reporter: Rismit Theapon
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 2537
Dua warga Sula yang hidup serba kekurangan (Foto Rismit Liputan Malut)

SANANA,Liputan-Malut.com- Kondisi Kehidupan ekonomi dua orang warga suku Kadai yakni Noto (32) dan saudara perempuannya Maria (63) yang tinggal di Desa Kaporo Kecamatan Mangoli Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) sangat memperihatinkan. Pasalnya, Noto dan Maria hanya bertahan hidup dengan rumah gubuk yang sangat tidak layak untuk dihuni.

Penasehat Ikatan Pelajar Mahasiswa Kaporo (IPMK), Farid Gelamona  kepada media Liputan Malut, Rabu (28/72020) mengatakan sudara kandung warga Suku Kadai tinggal di Desa Kaporo tetapi jaraknya kurang lebih 4 kilo meter dari perkampungan itu kondisi rumahnya sangat memperhatinkan. Sebab, rumah mereka hanya gubuk dan tidak layak untuk dihuni, dan karena faktor himpitan ekonomi yang membuat mereka harus seperti itu.

“Ada dua orang warga suku Kadai yang tinggal di Desa kaporo rumahnya pake atap tanpa dinding dan lantai hanya menggunakan papan. Mereka tidak punya kemampuan ekonomi yang cukup sehingga kehidupan mereka seperti itu,”kata Farid yang juga Pemuda Desa Kaporo usai bertemu dengan dua orang warga itu

Selain rumah yang tidak layak dihuni, kondisi kesehatan Maria juga sudah mau lanjut usia (63) tahun ini juga saat ini mengalami sakit. “Untuk itu saya meminta kepada Pemda Kepsul segera melihat dua warga tersebut karena kaka kandung Noto yang perempuan itu saat ini lagi sakit,”pintanya

Lanjut Farid, kondisi rumah yang mereka tempati ini sangat tidak layak maka harus ada perhatian sehingga mereka bisa tinggal ditempat yang layak untuk bisa hidup layaknya orang lain.

“Saya berharap Pemda Kepsul, bisa memberikan bantuan rumah yang layak, alat dapur dan pakaian agar mereka bisa hidup dirumah tersebut. Kalau tidak ada perhatian dari Pemda maka kami akan melakukan penggalangan dana untuk pembangunan rumah mereka. Karena saya sangat merasa sedih dan prihatin melihat kondisi kehidupan mereka di hutan saat ini,”tambah Farid

Menurut Farid, banyak program bantuan dari Pemda maupun Pemerintah pusat. Namun, mereka tidak pernah menerima bantuan. “Bantuan yang baru diberikan dari dari Desa yaitu BLT Desa, sementara bantuan lain tidak pernah diberikan,”tandasnya

Ketika ditanya apakah suku kadai tidak mau membuat rumah karena taradisi atau ekonominya memperihatinkan sehingga kedua kakak beradik itu tidak mau membuat rumah. Farid mengaku, sesuai fakta yang lihat mereka tidak punya kemampuan ekonomi. “Trada dong itu faktor ekonomi sehingga dong hidup memprihatinkan,”imbuh Farid

Menanggapi hal tersebut, Bupati Kepsul Hendrata Thes saat dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti dan segera perintahkan kepada Dinas terkait untuk turun dan melihat kondisi rumah warga tersebut. “Saya akan suruh turun ke desa Kaporo untuk cek tempat tinggal mereka agar segera mendapat perhatian,” tegas Bupati (rt)

Berita Lainnya

 

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by