SOFIFI,Liputan-Malut.com- Pemerintah Provinsi Maluku Utara dibawah kepemimpinan Sherly Tjoanda dan Hi. Sarbin Sehe menargetkan pendidikan harus gratis, terjangkau, dan bermutu sebagai salah satu program prioritas dalam 100 hari kerja.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sherly dalam pidato pertamanya dalam paripurna DPRD, Kamis (06//3/2025). Sebab, Pendidikan gratis merupakan salah satu janji kampanye Sherly-Sarbin di masa kampanye.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara, Abubakar Abdullah mengatakan, kebijakan ini akan difokuskan pada penghapusan dana komite yang selama ini dibebankan kepada orang tua siswa baik SMA, SMK, dan SLB.
“Gubernur sangat komprehensif dalam pidatonya, menegaskan bahwa pendidikan harus terjangkau dan bermutu. Selama ini, pendidikan gratis sering kali mengabaikan mutu, tetapi kali ini kita akan memastikan bahwa ketiga aspek tersebut berjalan seimbang,” ujar Abubakar
Abubakar juga menjelaskan bahwa selama ini sekolah-sekolah di Maluku Utara mendapatkan dana BOS dari pemerintah pusat, dengan total anggaran mencapai Rp120 miliar. Namun, dana tersebut sering kali tidak mencukupi operasional sekolah, sehingga sekolah mensiasatinya dengan menarik dana komite dari orang tua siswa.
“Setiap sekolah memiliki besaran dana komite yang berbeda, tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Yang ingin dibebaskan oleh Pemerintah saat ini adalah dana komite, sehingga beban biaya pendidikan tidak lagi ditanggung oleh masyarakat,” pungkas Abubakar (Red)