TERNATE,Liputan-Malut.com- Niat baik Pemerintah Provinsi Maluku Utara dibawah pimpinan Gubernur Malut Sherly Tjoanda dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe untuk memperbaiki sektor Pendidikan patut di acungi jempol.
Namun, penting kiranya juga tidak hanya sebatas Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, tetapi Mahasiswa asal Maluku Utara yang menempuh pendidikan di luar juga harus menjadi perhatian, salah satunya adalah asrama atau tempat tinggal Mahasiswa. Di Palu Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sebab, asrama Mahasiswa Maluku Utara yang terletak Jln. Selar no. 21 Kecamatan Palu Barat, Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah yang di bangun tahun 2006-2007, kemudian di resmikan Gubernur Maluku Utara Drs. H. Thaib Armaiyn tahun 2009 itu kini nasibnya sangat memperihatinkan.

Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Maluku Utara (IPPMMU) PALU Sulawesi Tengah, Sugianto Mancari kepada Redaksi Liputan Malut dalam rilisnya menyampaikan bahwa jumlah Mahasiswa yang menempuh pendidikan di Sulawesi Tengah itu ada 30 orang lebih ada yang kuliah strata satu (S1) yang sudah semester akhir dan ada juga Mahasiswa yang baru masuk, kemudian ada yang kuliah program magister (S2) itu tinggal di Asrama Mahasiswa.
“Kami terpaksa harus tinggal di asrama meski hampir semua fisik bangunan di asrama itu sudah sangat memperihatinkan karena atap seng bocor di semua sudut. Atap bocor ini sejak tahun 2014 tapi belum bgtu parah, yang parah itu di tahun 2023-2025. Ketika musim hujan itu kami (Mahasiswa) tidak bisa tidur karena harus jaga air, jangan sampe masuk dalam kamar. Jadi, kami (torang) harus kerja bakti sapu supaya air tidak masuk di kamar,”ujarnya
Lanjut Sugianto, selain atap bocor, fasilitas lain yang rusak itu adalah WC dan kamar mandi di lantai satu juga juga rusak sehingga kami bertahan pakai di lantai dua. Kemudian, Plafon dan atap Asrama lantai 3 di ruang rapat dan diskusi tepatnya di Aula Sultan Babullah juga bocor semua. “Untuk fasilitas air PDAM juga kami tidak lagi nikmati karena tidak bisa membayar sehingga sudah diputus PDAM setempat. Sekarang itu kami tarik ke profil (tandum), dari sumur ke bak untuk tampung air di bak,”tambah Sugianto
Pengurus IPPMMU PALU lainnya, Nuhi Kahe mengatakan, yang dibangun oleh mantan Gubernur Malut, Hi. Thaib Armaiyn itu ada dua asrama yakni Asrama Putra dan Putri tetapi asrama Putri itu sudah terbakar tepatnya (04/05/2024) tahun lalu sehingga semua Mahasiswa baik Putra dan Putri sementara berkumpul di asrama Putra.
“Masalah kerusakan asrama baik yang terbakar dan yang rusak parah ini kami sudah berulang kali sampaikan ke Pemerintah Provinsi sebelumnya, karena mantan Gubernur, Abd Gani Kasuba pernah berkunjung ke Palu hadiri Haul Akhairat itu kami sudah masukan proposal dan saat itu diterima langsung oleh ajudan Gubernur tapi sampai sekarang tidak direalisasikan,” tandas Nuhi Kahe yang juga salah satu Mahasiswa di Palu

Lebih lanjut Nuhi Kahe mengatakan, adanya kebijakan Pemerintah Provinsi sekarang yang sangat peduli disektor Pendidikan ini, puluhan Mahasiswa berharap ada perhatian dari Gubernur dan Wakil Maluku Utara sekarang agar asrama mereka bisa di perbaiki karena mereka juga bagian dari warga Maluku Utara yang menempuh pendidikan di Sulawesi Tengah.
“Kami (Mahasiswa dan Mahasiswi) di Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) berharap Ibu Gubernur Sherly Tjoanda, Wakil Gubernur, Hi. Sarbin Sehe dan Kadis Pendidikan, Abubakar Abdullah “tolong kami”. Kondisi asrama kami sangat memperihatinkan dan sudah terlalu lama kami menderita di negeri orang,”pinta Nuhi (Red)