SANANA, Liputan-Malut.com – Setelah ditetapkan tiga kawasan wajib Masker di pelabuhan Sanana dan Pasar Basanohi serta kawasan Polres Kabupaten Kepuluan Sula. Kali ini Polres Kebupaten Sula, kembali launching kawasan Wajib Masker di tempat Wisata di Pantai Desa Pastina Kecamatan Sanana Sabtu (02/02/2021).
Kegitan tersebut, dihadiri oleh Kabid Prawisata Pemda Kabupaten Sula Mahyudin Umasangadji, Kades Pastina Bahrudin Umagap, dan Tim Gugus Tugas Covid-19 dan Kabag OPS Polres Kepsul Mirsan Yasin serta sejumlah warga.
Kapolres Kabupaten Sula AKBP Herry Purwanto, SH S.ik.M.ik. dalam sambutan menyampaikan kegitan Launching wajib Masker di kawasan Prawisata di Desa Pastina ini adalah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sula.
“Ini adalah kunci untuk menegakan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia atau secara Global dan secara regional di Sula sendiri,”katanya.
Herry Purwanto juga menyebut bahwa sesuai data angka Positif Covid-19 di Kabupaten Sula, sudah mencapai 133 orang yang terpapar dan ada beberapa yang meninggal akibat Covid-19. Sehingga pihaknya berharap yang terpapar Covi-19 bisa bisa beraktifitas normal.
“Kita berharap mudah mudahan yang terpapar ini kembali pulih dan kembali beraktifitas normal seperti biasa,”.harapnya.
Sementara, terkait dengan Lauching kawasan wajib masker di kawasan wisata Kata Herry Purwanto bahwa ini adalah untuk mengedukasi masyarakat agar berwisata harus menggunakan masker. Sebab ada masyarakat berwisata tidak menggunakan Masker baik itu di wisata pantai Pastina dan Waka maupun tempat wisata lainnya.
“Kita memotivasi serta mengedukasi masyarakat untuk menggunakan masker pada saat berwisata. Kegitan ini adalah untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Khususnya di kawasan Prawisata di Kabupaten Sula,”jelas Herry Purwanto.
Jadi, Herry Purwanto mengharapakan dukungan dari semua pihak. Agar bekerja sama khususnya dikawasan wisata ataupun di kawasan yang wajib menggunakan masker, untu dapat menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sula.
“Mudah mudahan di 2021 ini juga Covid 19 bisa berakhir dan ekonomi masyarakat bisaa kembali pulih,”tutupnya. (Mit)