HALTENG,Liputan-Malut.com- Dua surga tersembunyi di ujung timur Indonesia, Pulau Sayafi dan Pulau Liwo di Kecamatan Patani Utara, Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, mendadak jadi pusat perhatian.
Untuk mengembangkan potensi pariwisata maka lahirlah ide besar untuk mengembangkan sektor unggulan seperti perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan, dan pariwisata pun mengemuka secara luas melalui event “Traveling Sayafi Liwo Island” yang digelar selama dua hari, Sabtu (9/5/2025) hingga Minggu (10/5/2025) mendatang.Â
Ketua panitia kegiatan, Badar Manai menyampaikan bahwa inisiatif tersebut lahir dari visi besar Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah yang ingin memanfaatkan kekayaan laut dan daratan Pulau Sayafi dan Liwo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Terutama dengan hadirnya pantai eksotis bernama Pasar Putih, yang dinilai layak menjadi destinasi wisata internasional.
“Potensi Pulau Sayafi dan Liwo itu bukan hanya soal pemandangan laut dan pantainya yang memukau, tapi juga tanah yang subur, laut yang kaya, dan masyarakat yang ramah. Ini bisa menjadi pusat integrasi antara sektor pariwisata dan ketahanan pangan,” ujar Badar Manai.
Lanjut Badar, kegiatan Traveling Sayafi Liwo Island bukan hanya mengajak wisatawan untuk menikmati keindahan alam, tapi juga menjadi forum strategis menggali ide-ide kolaboratif antar pelaku usaha lokal, pemerintah daerah, hingga pelaku industri kreatif.
“Ini bukan hanya soal wisata, tapi tentang membuka peluang usaha baru, menggerakkan petani dan nelayan muda, dan memperkuat ekonomi lokal,” tutup Badar.
Masih menurut Badar, ivent ini tidak sekadar wacana lokal, tetapi semua program pengembangan ini dirancang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan pada ketahanan pangan nasional, kemandirian ekonomi, hingga penguatan industri kreatif berbasis wisata.
Sementara itu Bupati Halmahera Tengah, Ikram Sangadji menegaskan komitmen untuk menjadikan Pulau Sayafi dan Liwo sebagai ikon baru ekonomi maritim dan ekowisata berbasis lokal.
“Kami akan pastikan setiap langkah pembangunan ini sinkron dengan Asta Cita nasional. Sektor perikanan kami dorong untuk mendukung ketahanan pangan, sedangkan wisata kami desain agar mampu memantik wirausaha kreatif di daerah,”cetus IkramÂ

Keindahan yang Viral, Potensi yang Real
Pantai Pasar Putih di Pulau Liwo, dengan hamparan pasir putih halus dan air laut sebening kristal, tak kalah cantik dibanding destinasi terkenal seperti Raja Ampat atau Wakatobi. Banyak pengunjung menyebutnya sebagai “Bali Baru dari Timur”.
Tak hanya panorama laut, kawasan ini juga menyimpan potensi agrikultur seperti lahan perkebunan kelapa, pala, dan cengkeh yang siap dikembangkan secara modern. Ditambah lagi dengan kekayaan hasil laut seperti ikan tuna, kerapu, dan lobster yang menjadi incaran pasar ekspor.
Pariwisata dan Ketahanan Pangan Berjalan Beriringan
Pulau Sayafi dan Pulau Liwo kini siap bersaing di panggung dunia. Halmahera Tengah membuktikan bahwa kolaborasi antara kekayaan alam dan visi nasional dapat melahirkan destinasi unggulan, yang bukan hanya viral, tapi juga berdaya saing global. (Red)