LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Pemuda Pancasila Halteng Soroti Pelayanan Air Oleh PDAM Halteng

Jumat, 22 April 2022 | 10:15 am
Reporter: Husen Ismail
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 496

HALTENG,Liputan-Malut.com- Pelayanan air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Tengah, mendapat sorotan dari Pemuda Pancasila Kabupaten Halteng, pasalnya kondisi air yang mengalir dari pipa induk PDAM ke rumah pelanggan, sudah berubah warna menjadi warna kuning, lantaran dugaan sistem pengelolaan tidak baik, karena terjadi penutupan induk air di talaga Moriala,” jelas Juardi Salasa Ketua Pemuda Pancasila Halteng kepada Media ini Selasa, (17/04/2022).

Padahal lanjut Juardi, sebelum terjadi penutupan induk air ditalaga Moriala oleh PDAM, kondisi air masih dapat dikonsumsi karena air mengalir ke kebun warga sekitar, sehingga Selain dikonsumsi juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penyiraman tanaman,” kesalnya.

“Air talaga Moriala telah ditutup oleh PDAM Halteng, sehingga tidak bisa lagi mengalir ke kebun warga, padahal air itu menjadi kebutuhan warga yang berkebun disekitar laga tersebut untuk dikonsumsi,” jelasnya

Olehnya itu, pihaknya meminta kepada PDAM Halteng, segera perhatikan kondisi air yang terjadi perubahan warna tersebut, serta mendesak perusahan jangan menutup mata air ditalaga Moriala sehingga dapat mengalir ke kebun warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka,” Harapnya.

Terpisah Direktur PDAM Halteng Agusalim Elake ketika dikonfirmasi membantah hal itu menurutnya, apa yang disampaikan tidak benar, ia justru mempersilahkan kepada Pemuda Pancasila lakukan pengecekan di 3 Desa, masing-masing Desa Wedana, Nurweda dan Desa Goeng, ia memastikan pelayanan air bersih di 3 Desa itu bersumber dari pusat produksi air di talaga Moriala,”ujarnya.

Agusalim menegaskan, sebelum air didistribusi ke pelanggan terlebih dahulu diolah pada instalasi pengolahan Air (Pipa) dengan memakai bahan kimia, sehingga air yang dialirkan ke pelanggan sudah jernih dan memenuhi syarat kesehatan,”tegasnya.

Terkait penutupan talaga Moriala, Agusalim mengaku tidak tahu menahu, karena sejak PDAM Halteng beroperasi tahun 2019 kondisi talaga Moriala sudah seperti itu, air berwarna kuning karena air tidak mengalir karena banyak batang kayu akibat penebangan liar, diakui terkait penebangan liar adalah tugas dan fungsi instansi lain, namun jika dibiarkan terus berlangsung maka dapat dipastikan air talaga akan kering dan kita kehilangan sumber daya Alam (Air) untuk kesejahteraan ummat,” (Husen/Red).

Berita Lainnya

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by Velocity Developer