LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Ratusan Tahun Tak Ada Air Bersih, Warga Desa Dowora Terpaksa Ambil Air Di Jibubu

Selasa, 12 Mei 2020 | 12:54 pm
Reporter: Pemred
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 927
Ilustrasi Air Bersih yang di Nikmati Warga (Foto Redaksi Liputan Malut)

LABUHA,LiputanMalut.com- Kendati Indonesia merdeka sudah ke 74 tahun. Namun, warga di desa Dowora Kecamatan Gane Barat Selatan hingga saat ini belum merdeka khususnya kebutuhan air bersih. Pasalnya, untuk mengkomsi air saja warga harus menyeberang lautan ke desa tetangga mengambil air.

Ketua BPD Desa Dowora, Din Buba saat ditemui Redaksi LiputanMalut.com ditempat pengungsian dan bercerita tentang kebutuhan desa tersebut, dia mengaku yang paling dibutuhkan masyarakat sejak dari dulu sampai sekarang itu air bersih karena sampai sekarang di desa itu belum pernah disentuh oleh Pemerintah soal air bersih.

“Kalau saya tidak salah, masyarakat Dowora ini sejak tahun 1917 sampe sekarang atau sudah sekitar 100 tahun atau sati abad lebih belum pernah nikmati air bersih didesa sendiri. Padahal, tim dari Pertambangan Pusat sudah turun survey tetapi sampai sekarang belum ada projek air bersih yang masuk. Jadi, kami masyarakat sangat kewalahan kalau tidak ada air,”ujarnya dengan nada sedih

Sementara itu Kepala Desa Dowora, Ely Saleh kepada Wartawan LiputanMalut.com juga mengaku soal kebutuhan air bersih ini sejak dari dulu, bahkan mungkin sebelum dirinya dilahirkan sampai menjabat kepala desa Desa sekarang.

“Saat dilantik menjadi Kepala Desa tahhn 2017 lalu, saya langsung bikin
kapal pengangkut air menggunakan dana desa dan kapal itu bisa memuat air sekitar 20 ton. Kebijakan itu saya lakukan agar kebutuhan masyarakat soal Air bersih bisa terlayani. Sebab, masyarakat di desa dowora ini ada 2000 jiwa dan setiap hari harus mengkonsumsi air bersih,”ujar Ely

Kapal pengangkut Air Bersih yang disiapkan Pemerintah Desa Dowora (Foto Redaksi Liputan Malut)

Lebih jauh Kades menjelaskan, kapal pengangkut air digunakan untuk mengambil air di Desa Jibubu yang Perjalanan nya memakan waktu 2-3 jam. Sebab, air adalah kebutuhan penting yang harus dipenuhi untuk kebutuhan hari-hari.

“Kapal ini dipakai untuk angkut air di Desa Jibubu dan harus tempuh perjalanan satu jam stengah. Jadi, kalau pergi-pulang (PP) Tiga jam, air diambil tergantung persediaan. Kalau persedian abis maka kapal itu jadi solusi untuk masyarakat. Selaku Kepala Desa saya berharap kepada Pemkab Halsel untuk bisa melihat dan membantu masyarakat di Desa Dowora supaya kedepan anak dan cucu tidak lagi harus mengambil air ke desa tetangga dengan perjalanan panjang, harap Ely (Red)

Berita Lainnya

© 2020 liputan-malut.com. All Rights Reserved.

Redaksi - Tentang Kami - Pengumuman

Design by Velocity Developer