LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Karya Bersama Yang Diabaikan. Kini Zero Point Tinggal Kenangan & Tak Terurus Lagi

Minggu, 6 April 2025 | 12:20 pm
Reporter: Ivanpers
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 948
Foto Liputan Malut

Oleh :  Ivan Abd Rahim (Pimpinan Redaksi Media Liputan Malut)

Catatan ini tidak bermaksud mendikte atau menggurui bahkan menjelekkan Pemerintah Kabupateen Halmahera Selatan saat ini, tetapi yang diangkat dalam catatan ini adalah fakta yang sebenarnya, karena baru dua tahun silam bangunan tersebut diresmikan bersama oleh mantan Bupati almarhum Usman Sidik dan Hasan Ali Bassam Kasuba saat itu sebagai Wakil Bupati, Forkopimda dan seluruh Kepala Dinas, badan dan bagian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan.

Mendiang Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik saat meresmikan kawasan Zero Point, Sabtu (18/12/2022) waktu itu menjelaskan makna dari “Burung Bidadari” yang dipilih sebagai ikon Zero Point. Sebab, ikon tersebut paling tidak secara makro memiliki dua makna mendasar. “Pertama adalah aspek historis dan yang Kedua melambangkan kepemimpinan kami”.

Infrastruktur yang diberi nama Zero Point saat itu sangat terkenal karena terlihat mewah dan sangat ramai dikunjungi hampir setiap saat. Namun, keindahan Wisata kota itu kini hanya menjadi kenangan, karena setelah Bupati Usman Sidik meninggal dunia, ikon tersebut tampaknya hampir menjadi bangunan tua yang tak terurus lagi.

Padahal, saat itu ribuan warga dari berbagai desa di Kabupaten Halmahera Selatan memadati Taman Zero Point di Kota Labuha pada malam pergantian tahun untuk menghadiri acara pengresmian. Keramaian saat itu bahkan menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan utama di kota tersebut, tepat saat jarum jam menunjukkan pukul 00.00 dan tahun berganti menjadi 2023.

Mereka datang bukan hanya untuk merayakan malam tahun baru, tetapi juga untuk menikmati suasana kota yang semakin ramai dengan berbagai fasilitas umum seperti Taman Zero Point. Sebab, selama 15 tahun Kabupaten Halmahera Selatan dimekarkan baru ada satu ikon primadona pariwisata kota yang dibangun di tengah-tengah Ibu Kota Kabupaten. 

Kini, sebuah harapan akan keindahan ikon wisata kota pun berubah menjadi gelap gulita jika di pandang diwaktu malam dan di waktu siang kita disuguhkan dengan pandangan yang tidak sedap karena bangunan itu seperti bangunan tua yang tidak ada lagi penghuni untuk mengurus nya lagi. 

Tampak bagian depan, warna cat pun telah pudar, tulisan Zero point pun sebagian telah jatuh dan tampak kiri maupun kanan terlihat sangat kotor.

Sementara disepanjang jalan poros Tomori hingga Labuha terlihat mata memandang ada hiasan lampu yang menerangi sisi kiri dan kanan jalan, begitu juga jalan poros pasar menuju Zero point sama persisnya dihiasi lampu jalan, kemudian jalan poros menuju jembatan mandaong pun terlihat sama, sementara di Zero point sendiri tidak ada satu pun lampu yang terpasang dan hanya beberapa lampu yang sudah lama saja terlihat masih menyala, kemudian video tron pun sudah tak berfungsi lagi. (**)

Berita Lainnya

error: Content is protected !!